Tanda nasob kasroh

وَأَمَّا الْكّسْرَةُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلنَصْبِ في جَمْعِ المُؤَنَثِ السَّالِمِ

Alamat nasob yang selanjutnya adalah kasroh.

Kasroh dinomor tigakan karena kasroh merupakan saudaranya fathah karena sama-sama harokat.

وثلث بالكسرة، لكونها أختها في التحريك

Kasroh menjadi alamat nasob bertempat pada jama muanats salim.contoh رأيت مسلمات

Lafad مسلمات dibaca nasob karena merupakan maf’ul bih,dan alamat nasobnya memakai kasroh karena jama muanats salim.

Tingkah nasob dan jernya jama muanats salim disamakan yaitu dengan kasroh karena  supaya seimbang dengan jama mudzakar salim,yang dimana jama mudzakar salim yang selaku induk dari jama muanats salim tingkah nasob dan jernya disamakan yaitu dengan ya.

حُملَ النصب على الجر، إذًا حصل التعادل والتسوية، لما حمل نصب جمع المذكر السالم على جره فنصب بالياء، كما جُرَّ بالياء، كذلك هنا جمع المؤنث السالم نصب بالكسرة كما جُرَّ بالكسرة، وهذا من باب التعادل

فتح رب البرية في شرح نظم الآجرومية

Jama muanats salim adalah:

ما جُمعَ بألف وتاءٍ زائدتينِ

yaitu lafad yang dijamakan dengan menggunakan alif dan ta mabsuthoh sebagai tambahannya contoh هنداتٍ ومُرْضِعاتٍ وفاضِلاتٍ

Kata-kata بألف وتاءٍ زائدتينِ  diatas merupakan sebuah qoyyid bahwasanya mengecualikan alif atau ta yang bukan tambahan seperti lafad قضاة وهداة alif dari kedua lafad tersebut bukan alif zaidah melainkan alif gantian dari ya asalnya adalah قضية وهدية.

Dan mengecualikan ta marbuthoh seperti lafad قضاة وهداة

serta mengecualikan semisal lafad أبيات وأشتات karena ta disana bukan ta zaidah melainkan ta asli dari kalimat tersebut.

adapun bentuk mufrodnya dari jama muanats salim terbagi menjadi 3 kelompok:

a.muanats lafdhi dan ma’nawi dalam arti secara lafdhiyah mempunyai tanda kemuanatsan dan secara ma,nawinya menunjukkan muanats seperti lafad فاطمةً

b.adakalanya berupa muanats lafdhi saja secera lafdhiyah mempunyai tanda kemuanatsan akan tetapi secara makna tidak menunjukkan muanats seperti lafad عطية طلحة yang merupakan nama bagi laki-laki.

c.adakalanya berupa muanats ma’nawi saja dimana secara lafdhiyah dia tidak mempunyai tanda kemuanatsan akan tetapi secara makna dia menunjukkan muanats seperti lafad هند، وسعاد

Jama muanats salim ini secara qiyasi berlaku bagi 6 perkara.seperti yang dinadhomkan oleh imam syathibi berikut ini:

وَقِسهُ فِي ذِي التَّا وَنَحوِ ذِكرَى وَدِرهَمٍ مُصَغَّرٍ وَصَحَرا  
وَزَيَنبٍ وَوَصْفِ غَيرِ العَاقِلِ وُغَيرُ ذَا مُسَلَّمٌ لِلنَّاقِلِ 

1.lafad yang mempunyai ta marbuthoh baik itu belupa alam seperti فاطمة,sifat bagi muanast seperti  مسلمة atau menunjukkan nama bagi laki-laki seperti طلحة شجَرةٍ وثمرةٍ وحَمزة

mengecualikan lafad امرأةٌ وشاةٌ وأمَةٌ وشَفة ومِلَّةٌ karena lafad tersebut tidak dijamakan dengan alif dan ta melainkan dengan lafad نساءٍ وشِياهٍ وإماءٍ وأُممٍ وشِفاهٍ

alasannya karena orang arab tidak menjamakan lafad-lafad diatas dengan alif dan ta,akan tetapi menurut sebagian ulama nahwu boleh dijamakan dengan alif dan ta,dan ini pedapat yang baik meskipun alangkah baiknya mengikuti pendapat yang umum saja yaitu tidak dijamakan dengan alif dan ta

4 لعل السبب في عدم جمع هذه الكلمات جمع مؤنث سالم -كما يقال- أنها لم تسمع عن العرب. وهو سبب لا ينهض حجة، ولم يأخذ به بعض النحاة، فأجاز جمعها جمع مؤنث سالم. ورأيه حسن، لجريانه على الأصول اللغوية العامة، وإن كان الأفضل مراعاة الرأي الشائع

النحو الوافي

.

2.lafad yang diakhiri dengan alif ta’nits maqshuroh seperti ذكرى

3. lafad yang diakhiri dengan alif ta’nits mamdudah seperti صحراء

4.lafad mudzakar goer aqil(mengecualikan tasghirnya lafad muanats goer aqil )yang ditasghir sepertiدرهم

karena tasghir sudah menjadi sifat maka boleh dijamakan.

5.Alam muanats dengan tanpa ta seperti زينب

6.sifat bagi jama yang tidak berakal seperti أَيَّاماً مَعْدُودَاتٍ

Selain 6 perkara tadi maka hukumnya sima’i menurut imam syathibi.

Dan bagi lafad yang tidak memenuhi syarat diatas maka bisa dikatakan sima’i seperti

السماواتِ والأرَضاتِ والأمهاتِ والأُماتِ والسِّجلاتِ والأهلاتِ والحماماتِ والإصطبلاتِ والثّيباتِ والشَمالاتِ

begitu juga dihukumi sima’i yaitu jama yang dijama muanats salimkan seperti

الجمالاتِ والرِّجالاتِ والكلاباتِ والبُيوتاتِ والحُمراتِ والدُّوراتِ والدياراتِ والقُطُراتِ

وما عدا ما ذُكرَ لا يجمع بالألف والتاءِ إلا سَماعاً وذلك كالسماواتِ والأرَضاتِ والأمهاتِ والأُماتِ والسِّجلاتِ والأهلاتِ والحماماتِ والإصطبلاتِ والثّيباتِ والشَمالاتِ. ومن ذلك بعض جموعِ الجمعِ كالجمالاتِ والرِّجالاتِ والكلاباتِ والبُيوتاتِ والحُمراتِ والدُّوراتِ والدياراتِ والقُطُراتِ. فكل ذلك سماعيٌّ لا يقاس عليه

جامع الدروس العربية

.

untuk pembahasan yang lebih lengkap mengenai cara menjamakan,mengharokati ada didalam kitab alfiyah diantaranya

jika mufrodnya terdiri dari 3 huruf dan ain kalimatnya berupa huruf sohih yang dibaca sukun maka akan keluar qoidah:

1.jika fa kalimatnya terbaca dhomah maka ain kalimatnya boleh dibaca dhomah,fathah dan sukun ketika dijama muanats salimkan seperti لُطْف، وحُسْن، وشُهْرَة، وزُهْرَة

terkecuali jika lam kalimatnya berupa ya maka ain kalimatnya hanya boleh dibaca fathah atau sukun seperti lafad غُنْيَة

2.jika fa kalimatnya terbaca fathah maka wajib bagi ain kalimatnya dibaca fathah ketika dijama muanats  salimkan seperti ظَرْف، وبَدْر، ونَهْلة، وسَعْدة

3.jika fa kalimatnya terbaca kasroh maka ain kalimatnya ketika dijamakan bisa dibaca kasroh,fathah atau sukun seperti سِحْر، وهِند، وحِكمة، ونِعْمة

Semua itu tentunya berlaku bagi lafad yang sudah memenuhi syarat untuk dijamakan.

Tambahan:
Jama muanats salim ketika masih dalam bentuk mufrodnya diberikan tambahan huruf yaitu alif dan ta bukan diberikan tambahan berupa harokat dikarenakan seperti alasan pada isim tasniyah

(أَحدهمَا أنَّ الْحَرَكَة كَانَت فِي آخر الْوَاحِد إعرابا فَلَو أبقوها لم يكن على التَّثْنِيَة دَلِيل)

yaitu apabila yang dijadikan tambahan adalah harokat,maka nanti tidak ada dalil yang menunjukkan makna jama dan makna tanitsnya.

إنَّما زيد فِي الْوَاحِد هُنَا الْحَرْف دون الْحَرَكَة لما ذَكرْنَاهُ فِي التَّثْنِيَة وَزيد حرفان لأنَّ فِيهِ مَعْنيين التَّأْنِيث والجمعَ وهما فرعان فاحتاجا إِلَى زيادتين وَلَيْسَ كَذَلِك التَّثْنِيَة وَالْجمع لأنَّه معنى وَاحِد

اللباب في علل البناء والإعراب

Alif sendiri  digunakan sebagai tambahan pada jama muanats salim bukan ya atau wawu(melihat sama-sama huruf ilat) dikarenakan alif itu ringan disamping beratnya ta’nis dan jama juga karena jama muanats salim digunakan untuk aqil dan ghoer aqil maknay dihukumi berat.

Ada pendapat yang mengatakan kenapa ta yang dipilih untuk menunjukan makna jama bersama alif.pendapat ini mempunyai dua alasan.;
1.karena ta menyerupai wawu yang dimana wawu saudaranya alif.
2.karena ta menunjukan ta’nis begitu juga dengan alif(menunjukan ta’nis)

.


وإنَّما اختيرت الألف دون الواو والياء لخفَّتها وثقل التأنيث والجمع ووقوع ذلك فيمن يعقل وما لا يعقل وأختيرت التاء معها لوجهين
أحدُهما أنَّها تشبه الواو التى هي أخت الالف
والثاني أنَّها تدلُّ على التأنيث وكلا الحرفين دالُّ على كلا المعنيين من غير تفريع

اللباب في علل البناء والإعراب

Demikianlah pembahasan alamat nasob yaitu kasroh yang berada pada jama muanats salim.jika ada kekurangan dan kesalahan mohon dimaafkan.jika ada pertanyaan ketik dikolom komentar.sekian dan

wassalam.

Mohon subscribe dan share biar manfaat.