Tanda khofad fathah .isim goer munsorif sub.sighot muntahal jumu’

وَأَمَّا الْفَتْحَةُ فَتَكُونُ عَلاَمَة لِلْخفضِ في الاسمِ الذِي لا يَنْصَرِفُ

Tanda dari irob jer yan nomor 3 adalah fathah.

Fathah sendiri menjadi tanda dari i’rob jer bertempat pada satu tempat yaitu isim goer munshorif atau isim yang tidak menerima tanwin.contoh  مررت بأحمد

Dalam kitab jurumiyyah muallif tidak menerangkan apa itu isim goer munshorif,karena jurumiyah merupakan kitab bagi santri ibtida yang mungkin jika diterangkan secara gamblang akan sulit difahami.Namun disini penulis akan berusaha membedah apa itu isim goer munshorif atau isim yang tidak bertanwin.
Padahal sejatinya tanwin itu bisa masuk pada kalimat isim,bahkan digunakan sebagai tanda husus bagi isim,tentu ini akan menimbulkan pertanyaan”kenapa dan apa sebabnya kalimat isim tidak bisa ditanwini?”.

Isim goer munshorif.

Definisi isim goer munshorif:

أنه الاسم المشابه للفعل، في اشتماله على علتين فرعيتين، مرجع إحداهما إلى اللفظ، والأخرى إلى المعنى؛ أو علة واحدة تقوم مقام علتين

Yaitu isim yang menyerupai fi’il dalam segi kandungannya memiliki dua ilat,yang dimana salah satu ilatnya dikembalikan pada lafad,dan ilat yang satu lagi dikembalikan kepada makna,atau hanya meliki satu ilat saja akan tetapi satu ilat tersebut menempati dua ilat(satu ilat tapi dosisnya sama dengan dua ilat).

Lalu dimana letak keserupaan antara isim goer munshorif dengan fi’il??

ketahuilah bahwasanya fi’il mempunyai 2 ilat  yaitu jika ditinjau dari sisi lafad fi’il mustaq dari isim/masdar,dan jika ditinjau dari segi makna fi’il selalu membutuhkan kalimat isim yaitu membutuhkan fa’il.

Nah tadi dikatakan bahwasanya kalimat fi’il ditinjau dari segi lafad dia tercetak dari masdar,,,lalu bagaimana dengan kuufah yang mengatakan bahwa fi’il bukan dicetak dari masdar??????

Adapun Ilat lafdhi menurut kuufah adalah ilat tarkib(susunan) maksudnya bahwasanay fi’il merupakan susunan dari dua unsur yaitu hadats dan zaman.

فثبت أن الفعل فرع عن الاسم من حيث اللفظ على مذهب البصريين القائلين بأن الفعل مشتق من المصدر. وأما على مذهب الكوفيين القائلين أن المصدر مشتق من الفعل، فالعلة اللفظية عندهم أن الفعل مركب من شيئين: الحدث،والزمن.

فتح رب البرية في شرح نظم الآجرومية

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa isim goer munshorif terbagi menjadi dua kelompok:

a.yang mempunyai dua ilat

b.yang mempunyai satu ilat.

Baiklah kita mulai pembahasan dari yang mempunyai satu ilat dulu.

1.Sighot muntahal jumu

definisi:
وهو كلُّ جمع كان بعد ألف تكسيره حرفان، أو ثلاثةُ أحرف وسطُها ساكنٌ كدراهمَ ودنانيرَ

setiap jama yang setelahnya alif taksir(mengecualikan alif gantian) berupa dua huruf yang hidup(huruf setelah alif terbaca kasroh secara asli bukan kasroh a’ridhoh) atau tiga huruf namun huruf yang tengahnya disukunkan.contoh دراهمَ ودنانيرَ

Sighot muntahal jumu merupakan bagian dari isim goer munshorif yang mempunyai satu ilat saja,yaitu ilat lafdhi berupa sighot muntahal jumu’.contoh seperti lafad مررت بمساجد، ومصابيح

Sighot muntahal jumu merupakan jama taksir yang berwazan مفاعل dan مفاعيل.

Sighot ini dinamakan dengan nama muntahal jumu yang artinya ujungnya jama,karena jika sebuah lafad dijamakan dengan sighot مفاعل dan مفاعيل ini maka lafad tersebut sudah tidak bisa dijamakan lagi,berbeda jika sebuah lafad dijamakan dengan wazan jama taksir lainnya maka lafad tersebut masih bisa dijamakan lagi.contoh

انعام jadi اناعم

sighot muntahal jumu bisa mencegah tanwin hanya dengan satu ilat dikarenakan dalam sighot muntahal jumu ada fariyah makna sebab sigot tersebut menunjukkan jama.dan ada juga fariyah lafdi dengan keluarnya lafad sigot tersebut dari sigot mufrod dalam bahasa arab karena tidak ada yang menyamai wazannya.dan keluar dari bahasa arab secara hukman karena tidak bisa ditasgir.keterangan khudori.

Yang dimaksud dengan keluarnya sigot muntahal jumu dari sigot mufrod yaitu tidak ditemukannya isim mufrod yang berwajan مفاعل dan مفاعيل melainkan huruf mimnya dibaca domah.berbeda dengan jama taksir yang lain mempunyai perbandingan dari lafad yang mufrod.


 فإن الجمع متى كان بهذه الصفة كان فيه فرعية اللفظ بخروجه عن صيغ الآحاد العربية وفرعية المعنى بالدلالة على الجمعية فاستحق منع الصرف. ووجه خروجه عن صيغ الآحاد العربية أنك لا تجد مفردًا ثالثه ألف بعدها حرفان أو ثلاثة إلا وأوله مضموم كعذافر، أو ألفه عوض من إحدى ياءي النسب إما تحقيقًا كيمان وشآم فإن أصلهما يمني وشآمي، فحذفت إحدى الباءين وعوض عنها الألف، أو تقديرًا نحو: تهام وثمان فإن ألفهما موجودة قبل، وكأنهم نسبوا إلى فعل أو فعل ثم
حذفوا إحدى الياءين وعرضوا عنها الألف

حاشية الصبان على شرح الأشمونى لألفية ابن مالك

الثَّانِيَة موازنة هذَيْن الجمعين وَكِلَاهُمَا لَا نَظِير لَهُ فِي الْآحَاد وَهِي مُسْتَقلَّة أَيْضا بِمَنْع الصّرْف إِذْ الِاسْم بهَا فرع من جِهَة الجمعية وجهة عدم النظير بِخِلَاف سَائِر الجموع فَإِنَّهَا قد يُوجد لَهَا نَظِير فِي الْآحَاد

همع الهوامع في شرح جمع الجوامع

Itulah pembahasan sighot muntahal jumu ala kadarnya,biar pembaca tidak jenuh maka bahasan kali ini sampai disini dulu,silahkan dibaca dan ditafakkuri.untuk pembahasan selanjutnya yaitu alif ta’nits.sekian dan wassalam.