Tanda khofad ya

وَأَمَّا الْيَاءُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلْخَفْضِ في ثَلاَثَةِ مَوَاضِعَ: في الأسْمَاءِ الْخَمْسَةِ، وَفي التَّثْنِيّةِ، وَالْجَمْعِ

Menginjak pembahasan kali ini masih dalam ruang lingkup tentang tanda daripada i’rob khofad yaitu ya(ي)

Ya menjadi tanda bagi i’rob khofad bertempat pada 3 tempat:

1.Asmaulkhomsah/sittah

contoh: مررت بأبيك وأخيك، وحميك، وفيك، وذي مال

Asmaulkhomsah jika ingin dii’robi dengan huruf tentu ada syarat yang harus dipenuhi.diantaranya:

1.Harus dimudhofkan kepada selain ya mutakallim

Apabila tidak dimudhofkan atau dimudhofkan tapi ya mutakallim maka tidak boleh dii’robi dengan huruf,akan tetapi di’irobi dengan harokat yang muqoddaroh.contoh مررت بابى و اب

2.Harus berstatus mufrod

Apabila berbentuk tasniyah atau jama,maka dii’robi dengan harokat contoh  قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ . .إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

3.Harus mukabbar(tidak ditasghir)

Apabila ditasghir maka di’irobi dengan harokat contoh مررت بأُبَيٌّ وأخَيٌّ ووذُويٌّ وحُميٌّ وفُميٌّ

Untuk lafadفم   jika ingin di’irobi dengan huruf maka syaratnya harus dibuang mimnya.contoh بفيك

jika mimnya tidak dibuangbaik dimudhofkan atau tidak  maka diirobi dengan harokat contoh  بفم

Lafad ذو juga mempunyai syarat husus yaitu harus bermakna sohib(orang yang mempunyai) dan dimudhofkan kepada isim dohir berupa isim jinis karena memang tujuannya untuk mensifati dengan jinis.apa bila tanpa adanya ذو maka akan sulit seperti lafad  زيدٌ مَال قام,mengecualikan mudhof kepada dhomir yang kembali ke jinis atau dimudhofkan kepada lafad mustaq,alam dan jumlah.

وأما الشرط الخاص بكلمة: “ذو” بمعنى: صاحب3 فهوأن تكون إضافتها لاسم ظاهر دال على الجنس4، مثل: والدي ذو فضل، وصديقي ذو أدب

ولا بد أن يكون اسم الجنس هنا اسما ظاهرا، فلا يجوز إضافة: “ذو” التي من الأسماء الستة إلى ضمير يرجع إلى جنس، مثلك الفضل “ذوه” أنت. كما لا يجوز إضافتها إلى مشتق، مثل: محمد ذو “فاضل”. ولا إلى علم، مثل: أنت ذو “على” ولا إلى جملة: مثل. أنت ذو “تقوم”. وفيما يلي بعض البيان والتفصيل لما سبق

النحو الوافي

2.Isim tasniyah

contoh  مررت بالزيدين

Definisi isim tasniyah adalah:

لفظ دل على اثنين، وأغنى عن المتعاطفين، بزيادة في آخره، صالح للتجريد، وعطف مثله عليه

Isim tasniyah adalh lafad yang menunjukkan makna dua tanpa perlu pengathofan dengan tambahan alif dan nun diahirnya serta bisa dipisahkan dari tambahan tersebut (tanpa merusak makna) dan sah diathofkan pada lafad sesamanya..

dari definisi diatas dapat disimpulkan :
1. لفظ دل على اثنين dari qoyyid ini mengecualikan isim mufrod dan jama.

2. أغنى عن المتعاطفينdari qoyyid ini mengecualikan lafad yang menunjukkan makna dua akan tetapi dengan cara diathofkan seperti contoh lafad جاء زيد وزيد

3. بزيادة في آخره dari qoyyid ini mengecualikan lafad yang menunjukkan makna dua akan tetapi tanpa huruf tambahan seperti lafad شفع artinya genap.

4. ، صالح للتجريد dari qoyyid ini mengecualikan lafad yang menunjukkan makna dua akan tetapi tidak bisa dipisahkan dari tambahan serta tercukupkan dari athof dan ma’thuf seperti اثنان واثنتان

karena tidak bisa dikatakan اثنٌ اثنٌ

5. وعطف مثله عليه dari qoyyid ini mengecualikan lafad yang menunjukkan makna dua,akan tetapi makna dan lafad yang dikehendakinya berbeda contoh lafad قَمَرينِ artinya matahari dan bulan.

Adapun lafad قَمَرينِ masuk pada bab taghlib,dan taghlib hukumnya sima’i.

Seperti halnya jama mudzakar salim,isim tasniyahpun mempunyai beberapa syarat bagi lafad yang ditasniyahkan.seperti yang terangkum dalam syi’ir:

شرط المثنى أن يكون معربا … ومفردا منكرا ما ركبا

موافقا في اللفظ والمعنى له … مماثل لم يغن عنه غيره

Untuk syarat-syarat bagi isim tasniyah silahkan baca di bab rofa pada artikel sebelumnya.

3.jama mudzakar salim

contoh: مررت بالزيدين

Definisi jama mudzakar salim adalah:

هوما دلّ على أكثر من اثنين بزيادة في آخره صالح للتجريد عن هذه الزيادة وعطف مثله عليه

`Jama mudzakar salim adalah lafad yang menunjukkan makna lebih dari dua dengan adanya tambahan diahirnya berupa wawu dan nun/ya dan nun,serta tambahan ini pantas ketika dibuang(tidak merusak makna) dan bisa diathofkan kepada lafad sesamanya(ketika huruf ziyadahnya dibuang).contoh مررت بمسلمين  

Ya dan nun dibuang lalu bisa diathofkan  menjadi مررت بمسلم ومسلم ومسلمٌ

Dari definisi diatas berarti bisa kita ambil kesimpulan ;

a. هوما دلّ على أكثر من اثنين

Qoyyid ini mengecualikan isim tasniyah dan isim mufrod

b. بزيادة في آخره

Qoyyid ini mengecualikan lafad yang menunjukkan makna jama bagi laki-laki dengan tanpa huruf ziyadah melainkan dengan sighot lafad itu sendiri sekaligus mengecualikan jama taksir seperti lafad قوم  dan رجال

c. بزيادة في آخره

Qoyyid ini mengecualikan lafad yang menunjukkan makna jama bagi laki-laki tetapi dengan jalan mengathofkan bukan dengan huruf ziyadah seperti مررت بمحمود، ومحمود، ومحمود

d. وعطف مثله عليه

Qoyyid ini mengecualikan lafad yang menunjukkan makna lebih dari dua(jama) akan tetapi makna bentuk mufrodnya berbeda-beda sehingga tidak sah untuk saling diathofkan.contoh  مررت بالصالحين محبوبين

Anda menghendaki dengan lafad solihuun dua orang yang bernama solih akan tetapi orang yang ketiga bernama zaid,tentu ini tidak sah untuk diathofkan(dalam konteks definisi disini).

Untuk syarat-syarat bagi jama mudzakar salim silahkan baca di bab rofa pada artikel sebelumnya.
Sekian dan wassalam